Seminar Nasional Keterbukaan Informasi Awali Rakornas Komisi Informasi di Banjarmasin
- Berita
- 604
- 2024-06-10 23:06:14
KI Jatim - Seminar Nasional Keterbukaan Informasi mengawali rangkaian acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-15 Komisi Informasi (KI) se-Indonesia. Agenda yang digelar di Neptunus Ballroom, Galaxy Hotel Banjarmasin, Senin (10/6/2024) tersebut dibuka oleh Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat, Arya Sandhiyudha.
Sebelum seminar dimulai, Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir secara berani didapuk sebagai Keynote Speaker. Dalam sambutannya, Sandiaga menyampaikan apresiasi dan tekanan bahwa keterbukaan informasi publik adalah bentuk pemerintahan yang terbuka dan akuntabel. Hal itu, kata dia, sebagai wujud dalam merealisasikan pelayanan publik. “Harapanya Rakornas KI ini mampu memperkuat sinergitas pemerintah, mitra dan masyarakat dalam hal ketersebaran informasi publik,” ujarnya.
Wakil Ketua KI Pusat, Arya Sandhiyudha menekankan bahwa keterbukaan informasi publik menjadi sorotan dalam seminar. Pasalnya, di tingkat global, keterbukaan informasi masyarakat berkelindan/berkait erat dengan open Government yang menjadi prinsip keterbukaan antara pemerintah dan masyarakat yang bersifat transparan, akuntabel dan partisipatif.
“Ini menjadi tantangan bagi Komisi Informasi yang dituntut untuk mengawali keterbukaan informasi publik. Kita dituntut untuk melakukan keterbukaan dan sekarang harus dijawab melalui peran kita di Komisi Informasi,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti dua tantangan lainnya, yakni inovasi teknologi dan bonus demografi. “Indonesia menuntut penerapan inovasi teknologi berkelanjutan dan menghadapi bonus demografi, apakah ini tantangan atau justru menjadikan defisit demografi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Arya berharap seminar ini dapat memaparkan prinsip open Government sekaligus prinsip di KI. Terutama berkenaan dengan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan melibatkan partisipasi masyarakat.
Hadir sebagai Panelis Seminar yakni Hendry CH Bangun selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2019, Ignasius Jonan. Hendry menekankan bahwa peran pers dalam keterbukaan informasi publik sangat strategis.
“Perlu adanya kerjasama antara KI Pusat dengan PWI dan Dewan Pers untuk menentukan standar publikasi yang mengedepankan keterbukaan informasi. Misalnya, informasi yang berpotensi dalam UU KIP perlu diberikan penjelasan teknis yang bisa disusun bersama agar masyarakat mendapatkan informasi secara terbuka dan transparan dalam koridor pemberitaan yang benar ," jelasnya.
Ignasius Jonan juga mengungkapkan kiat sukses sebagai pimpinan di PT KAI yang kini menjadi Badan Publik yang informatif. Ia menekankan inovasi dan bekerja keras dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
“Bahkan tidak ada tanggal merah dalam bekerja sehingga optimalisasi pelayanan publik dan keterbukaan informasi bisa lebih mudah dicapai dengan komitmen dan integritas seluruh pegawai,” tegasnya.
Hadir dalam kegiatan seminar, empat Komisioner Komisi Informasi Jawa Timur, Edi Purwanto, Elis Yusniyawati, A. Nur Aminudin, Yunus Mansyur Yasin dan M. Sholahuddin. Dari Dinas Kominfo Jawa Timur juga turut hadir Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Putut Darmawan mewakili Kadis Kominfo Jatim bersama Ketua Tim Kerja Layanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat, Agung Sriono. (ris)