Penganugerahan KI Jatim Award 2024 Digelar 13 November

KI Jatim - Tuntas sudah tahapan penilaian Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Badan Publik di Jawa Timur tahun 2024. Baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim, Pemkab/Pemkot, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), instansi vertikal, KPU/Bawaslu, hingga pemerintah desa (Pemdes).

Tahapan akhir ditandai presentasi dan wawancara pimpinan badan publik pada 15-16 Oktober. Kini, Komisi Informasi (KI) Provinsi Jatim tinggal mengakumulasi nilai. Mulai laporan tahunan layanan informasi publik, self assessment quistionnaire (SAQ), verifikasi faktual, dan hasil wawancara.  

Dari 207 badan publik peserta Monev 2024, yang lolos sampai ke tahap akhir presentasi dan wawancara ada sebanyak 51 badan publik. Jumlah ini naik 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi satu indikator bahwa komitmen badan publik di Jatim dalam mengarusutamakan keterbukaan informasi publik seperti sudah diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 semakin tinggi.

Saat sesi presentasi dan wawancara secara daring itu, spirit transparansi para kepala daerah serta para pimpinan badan publik lainnya terbilang sangat membanggakan. Mereka saling adu komitmen, strategi, dan inovasi dalam hal pelayanan keterbukaan informasi kepada masyarakat. ’’Kami memberikan apresiasi tinggi kepada para pimpinan badan publik itu,’’ kata Yunus Mansur Yasin, koordinator Monev Badan Publik Jatim Tahun 2024.

Tidak hanya beradu komitmen, strategi, dan inovasi, dalam paparannya para pimpinan badan publik juga menyampaikan manfaat-manfaat besar atas keterbukaan informasi. Badan publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), misalnya. Dengan keterbukaan informasi, survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap badan publik bersangkutan terus naik, angka komplain menurun, tingkat kepercayaan masyarakat semakin tinggi, hingga pendapatan melonjak.

Demikian juga BUMD dan BUMN. Keterbukaan informasi sangat berkorelasi positif dengan kepercayaan publik sehingga menjadi daya pengungkit iklim investasi ke badan unit usaha bersangkutan. ‘’Keterbukaan informasi sangat penting dan bermanfaat. Kami merasakan betul itu, walaupun memang awalnya tidak mudah. Tentu ada kendala-kendala,’’ ungkap Direktur PT SIER Surabaya Didik Prasetiyono dalam presentasi dan wawancaranya.

Yunus menambahkan, komitmen pimpinan badan publik memang menjadi satu kunci. Pimpinan yang memiliki komitmen tinggi, maka akan membangun sistem melalui regulasi-regulasi tranparansi, terus berupaya untuk meningkatkan sarana-prasarana, mencukupi ketersediaan anggaran hingga mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan dan sejenisnya. ‘’Nah, kami berharap komitmen itu terus berkelanjutan sehingga ekosistem keterbukaan informasi terbangun dengan baik,’’ katanya.

Sementara itu, Komisioner KI Provinsi Jatim A. Nur Aminuddin menjelaskan, sedianya penghargaan dan apresiasi terhadap badan publik peserta Monev 2024 akan dilaksanakan pada 23-24 Oktober di Kabupaten Tuban, bersamaan dengan event Jatim Digital Festival (JDF) 2024. Namun, memperhatikan sejumlah kendala teknis, maka pelaksanaannya akan kembali digelar di Kota Surabaya. Yakni, pada 13 November 2024.

Amin menyatakan, badan publik yang mendapatkan apresiasi KI Jatim Award 2024 tampaknya bakal jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tentu saja, hal itu menjadi pertanda positif. Sebab, keterbukaan informasi semakin menjadi arus utama. Kondisi itu sangat kongruen atau beririsan dengan pencapaian Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) di Jatim yang juga mengalami lonjakan signifikan pada tahun ini.

‘’Kami terus mempersiapkan KI Jatim Award 2024 itu. Insya Allah ada yang spesial pada tahun ini. Silakan tunggu,’’ ujar komisioner yang juga menjadi koordinator KI Jatim Award 2024 itu. (ris)